A. Dasar-Dasar CT-Scan
CT-Scan adalah suatu pencitraan radiodiagnostik yang dapat menghasilkan
gambar dan irisan atau bidang tertentu tubuh pasien dan memberi
informasi diolah komputer sintesa dari sinar –x dengan data yang
ditampilkan pada video display. CT-Scan diperkenalkan pertama kali pada
kongres tahunan di British Institute Radiology bulan April 1972, oleh
seorang ilmuwan senior bernama G.N Hounsfield yang bekerja untuk EMI
Limited di Middilesex Inggris. CT Scan merupakan perpaduan antara
teknologi sinar-x, komputer dan televisi sehingga mampu menampilkan
gambar anatomi tubuh bagian dalam manusia dalam bentuk irisan atau slice
( Rasad : 1992)
B. Perkembangan CT-Scan
1. CT-Scan generasi pertama
Prinsip kerja Scanner CT-Scan generasi pertama ialah menggunakan
pancaran berkas sinar –x berbentuk pensil yang diterima oleh salah satu
atau dua detektor. Waktu yang dibutuhkan untuk 1 slice dengan rotasi
tabung sinar-x dan detektor sebesar 180° adalah seki
tar 4,5 menit.
tar 4,5 menit.
2. CT-Scan generasi kedua
Pada generasi ini prinsip dasar scanner mengalami perbaikan yang cukup
besar dibandingkan dengan generasi pertama. Pancaran berkas sinar – x
yang dihasilkan ialah model kipas angin dengan jumlah detektor 30 buah
serta waktu scanning sangat pendek. Waktu scanning hanya 15 detik untuk 1
slice atau 10 menit untuk 40 slice.
3. CT-Scan generasi ketiga
CT-Scan generasi ini telah menggunakan detektor sejumlah 960 buah dengan
rotasi tabung dan detektor sejauh 360° secara sempurna dalam
menghasilkan 1 slice data jaringan selama 1detik.
4. CT-Scan generasi ke empat
CT-Scan generasi keempat disebut dengan CT helical atau CT Spiral.
Kelebihannya penggambaran organ akan lebih cepat dan dapat diolah
menajdi gambar tiga dimensi melalui pengolahan komputer. Generasi ini
menggunakan teknologi fixed-ring yang mempunyai 4800 detektor. Saat
pemeriksaan tabung sinar-x berputar 360° mengelilingi detektor yang diam
dengan waktu scanning sama dengan CT Scan generasi ketiga.
(Bontrager:2000)
C. Komponen Dasar CT-Scan (Tortorici:1995)
Komponen Utama CT-Scan yaitu :
1. Sistem penggambaran
Yakni terdiri atas gantry (rumah tabung) yang meliputi tabung sinar-x
detektor. Gantry memiliki bentuk lingkaran yaitu segi empat dimana
ditengahnya terdapat lubang yang berfungsi untuk scanning pasien. Tabung
sinar-x merupakan komponen penting dalam CT-Scan hampir mirip dengan
tabung sinar-x konvensional. CT-Scan memiliki 2 kolimator yaitu
kolimator pre pasien dan kolimator pre detektor. Kolimator pre pasien
berada didalam gantry dan merupakan pembatas sinar menuju pasien yang
berfungsi sebagai pembatas dosis pasien. Kolimasi pre detektor berlokasi
didepan detektor untuk menjaga kualitas gambar dengan menurunkan
radiasi hambur. Pada saat eksposi berkas sinar–x (foton) yang menembus
pasien mengalami perlemahan (atenuasi) kemudian di tangkap oleh
detektor. Kemampuan penyerapan detektor yang tinggi akan menghasilkan
kualitas gambar yang dihasilkan menjadi lebih baik.
2. Meja Pemeriksaan (Couch)
Meja pemeriksaan merupakan tempat untuk memposisikan pasien. Meja ini
biasanya terbuat dari fiber karbon. Dengan adanya bahan ini maka sinar–x
yang menembus pasien tidak terhalang jalannya untuk menuju detektor.
Meja ini harus kuat dan kokoh mengingat fungsinya menopang tubuh pasien
selama meja bergerak ke dalam gantry.
3. Sistem Konsul
Konsul bersedia dalam berbagai variasi. CT-Scan generasi awal masih
menggunakan dua sistem konsul yaitu untuk pengoperasian CT-Scan sendiri
dan untuk perekaman dan pencetakan gambar. Model yang terbaru sudah
memakai sistem konsul dimana memiliki banyak kelebihan dan fungsi.
Bagian dari sistem konsul yaitu :
a. Sistem Kontrol
Pada bagian ini petugas dapat mengontrol parameter-parameter yang
berhubungan dengan beroperasinya CT-Scan seperti pengaturan KV, MA dan
waktu scanning, ketebalan irisan dan lain-lain. Juga dilengkapi keyboard
untuk memasukkan data pasien dan pengontrolan fungsi tertentu dalam
komputer.
b. Sistem pencetakan
Setelah gambar CT-Scan diperoleh kemudian dipindahkan dalam bentuk film.
Pemindahan ini dengan menggunakan kamera multiformat. Kamera merekam
gambar dari monitor dan memindahkannya kedalam lembaran film. Tampilan
gambaran di film dapat mencapai 2-24 gambar tergantung ukuran film (8 x
10 inci atau 14 x 17 inci).
c. Sistem perekaman gambar
Merupakan bagian penting lain dari CT-Scan. Data yang telah ada disimpan
dan dapat ditampilkan lagi dengan cepat. Biasanya sistem perekaman ini
berupa disket optic dengan kemampuan penyimpanan data sekitar 200
gambar.
D. Parameter CT-Scan
1. Scanogram
Merupakan langkah awal dalam scanning untuk menentukkan posisi pada
slice. Pada operator console, pengaturan scanogram dengan pilihan top
view (scanogram dengan posisi AP atau PA) dan slide view (scanogram dari
posisi lateral) dalam scanoscope.
2. Range
Range adalah kombinasi dari beberapa silce thickness untuk mendapatkan
ketebalan irisan yang sama pada satu lapangan pemeriksaan. Lapangan
pemeriksaan untuk CT-Scan lumbal adalah dari Lumbal 1 sampai dengan
Sacrum I.
3. Slice thickness
Adalah tebalnya irisan obyek yang biasanya digunakan adalah slice
thickness 10 mm. Ada daerah yang strukturnya kecil dapat digunakan slice
thickness 5 mm, 2 mm, atau 1mm.
4. Waktu Scan Waktu scan yang terbaik adalah waktu scan yang
cepat dan utamanya bermanfaat pada scan pediatrik atau pada pasien yang
tidak dapat tahan napas.
5. Pengaturan MA Pengaturan MA akan menhasilkan perubahan ukuran
fokus dan kuantitas sinar –x yang dihasilkan. Pilihan penggunaan MA
disesuaikan dengan ukuran pasien, posisi scan thickness.
6. Field of View (Fov) Field of view adalah diameter maksimal
dari gambar yang akan direkontruksi. Banyak bervariasi antara rentang
12+50 cm. FOV yang kecil akan meningkatkan resolusi gambaran karena FOV
yang kecil dapat mereproduksi ukuran pixcel (picture element).
7. Gantry Tilt Gantry tilt adalah sudut yang dibentuk antara
bidang vertikal dengan gantry (tabung sinar-x dan detektor). Rentang
penyudutan antara -20° sampai +20°. Tujuan penyudutan adalah untuk
keperluan diagnosa dan untuk mereduksi dosis radiasi terhadap
organ-organ yang sensitiif seperti mata.
8. Rekonstruksi Algoritma Rekontruksi algoritma adalah prosedur
matematis (algoritma) yang digunakan untuk merekontruksi gambar. Hasil
dan karakteristik gambar CT-Scan tergantung kuat lemahnya algoritma yang
dipilih. Semakin tinggi rekontruksi algoritma akan menghasilkan
resolusi gambar.
9. Window Level Window level adalah nilai tengah dari window yang
digunakan untuk menampakkan gambar. Nilai dapat memilih dan tergantung
pada karakteristik dari struktur obyek yang diperiksa. Window level
menentukan densitas gambar.
10. Window Width Window width adalah rentang nilai computed yang
di konversi menjadi gray scale untuk ditampilkan dalam monitor. Setelah
komputer menyelesaikan pngolahan gambar melalui rekontruksi matriks dan
algoritma hasilnya akan dikonversi menjadi skala numerik yang dikenal
dengan nama Computed Tomography.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar